Di saat teman atau keluarga nggak ada yang bisa diajak curhat, diary bisa menjadi tempat kita untuk meluapkan segala uneg-uneg hati. Kebiasaan menulis diary ini memang sudah ada sejak dulu. Biasanya, anak perempuanlah yang dekat dengan kegiatan ini. Namun, siapa sangka kalau laki-laki juga ada yang biasa nulis diary?
Hari-hari Tompi alias Tompel di Pipi alias Tommy selalu ditemani diary-nya. Sejak sang bunda menghadiahinya dengan sebuah diary, Tommy jadi rajin curhat di bukunya itu. Meski awalnya kesal karena mendapatkan hadiah ulang tahun yang jauh dari perkiraannya itu, pada akhirnya Tommy menerima hadiah tersebut dengan lapang dada.
Sebagai anak SMA yang penuh dengan keceriaan, kisah Tommy memang cukup menarik untuk disimak. Masa-masa indah semasa SMA memang layak untuk dibingkai, seperti halnya novel kartun Cangcut Si Tompi yang ditulis oleh Oben Cedric & Ellina Wu ini.
Tompi, si tokoh utama, merangkai kejadian sehari-hari yang ia alami selama di sekolah dan rumah ke dalam sebuah catatan yang dinamakan cangcut (catatan kacrut). Kisanya pun beragam. Ada saat dimana Tompi pernah mengalami jatuh cinta, patah hati, indahnya persahabatan, dan warna-warni SMA lainnya.
Semua cerita mengalir apa adanya. Membuat kita yang membaca merindukan masa-masa itu. Membuat kita tersenyum sambil membaca kelakuan-kelakuan aneh Tompi yang mungkin dulu pernah kita lakukan.
Novel terbitan Gradien Mediatama ini memang unik. Berbeda dengan novel biasanya, novel ini disertai gambar kartun sebagai ilustrasi dari kelakuan-kelakuan Tompi.
Tentunya, dengan adanya gambar kartu ini apa yang dilakukan dan dikatakan Tompi menjadi lebih hidup, lebih hidup, dan lebih kreatif. Penasaran dengan kisahnya? Atau, ingin bernostalgia dengan masa SMA yang menyenangkan sekaligus menyebalkan? Tunggu apalagi, baca segera kisah si Tompi!
