Inilah uniknya, dendam kesumat akibat olok-olok dan ejekan sepanjang hari yang ia jumpai sepanjang hari, baik di rumah atau sekolah, membuat Edi terasa gerah dan ingin diakui teman-teman saat upacara bendera. Hingga ide ikut lomba ilmiah remaja pun terbersit dibenaknya. “Bukankah akan bangga bila di upacara bendera kita dipanggil ke depan dan dilihat guru-guru dan teman-teman bila kita menang lomba karya ilmiah.” desak Joko mengompori temannya untuk ikut karya ilmiah.
Suatu saat Edi tak tahan dengan olok-olok yang terus diarahkan padanya. Hingga akhirnya Edi nekat lompat dari lantai satu. Mati? Tidak, beruntung Bella si tapir (eh vampir) menyambarnya dan membisiki suatu bergairah dan belum ada dipikiran sebelumnya: ganti membalas dendam ejekan teman-temanya.
Kehadiran Bella muncul tidak begitu saja. Sebenarnya Bella muncul dari masa VOC, saat anak peranakan indo itu di bawa ke negeri Belanda. Ia nekat balik ke Indonesia untuk mencari ibunya. Sayang kapalnya karam dan Bella ditolong seorang dokter bernama Hendri. Namun melihat keadaan Bella yang sekarat, Hendri mengambil jalan tengah dengan menggigit lehernya. Maka berubahlah Bella menjadi Vampir.
Selengkapnya kisah Edi Wardiman (baca: Edward) dan Bella yang sarat dengan lembaran-lembaran kekonyolan dan dialog gokil bisa kamu simak dalam buku Tuilet. Buku ini ditulis oleh Oben Cedric. Asli! buku ini memang sengaja membangkitkan saraf tawamu yang mungkin telah lama terkubur dalam rutinitas harian baik seorang pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, ataupun berprofesi apapun.
Yang menarik, dalam setiap lembaran, Anda akan diajak mendekati dunia vampir dengan cara yang berbeda. Penasaran kan? Kisah Edi Wardiman sebenarnya lebih ke arah eksplorasi keseharian tentang pencarian cinta dan eksistensi di ladang gokil.
Kamu juga akan bertemu dengan seseorang bernama Joko. Nah, tambah penasaran bukan? Yo wis. baca saja Tuilet bila pengin ngakak sendirian. Buku ini baru saja diterbitkan oleh Gradien Mediatama. Ingat Tuilet (Novel Gokil).