Franklin Darmadi

Franklin Darmadi, sutradara muda berbakat yang film perdananya “Ekspedisi Madewa” (2006) cukup menakjubkan, dipercaya oleh Shambala Pictures untuk menyutradarai film "Medley". Film ini rencananya akan tayang pada 22 November dan novel adaptasinya akan diterbitkan oleh Gradien Mediatama. Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut ini kami petikkan beberapa poin bincang-bincangnya dengan Indosinema.

Apa yang baru dari “Medley” dibanding film kamu sebelumnya?

Jika film pertama saya “Ekspedisi Madewa” adalah film action, maka “Medley” merupakan film drama. Itu saja. Masa syuting lebih pendek. Ceritanya tentang lelaki mapan dan berpengalaman dalam hidupnya, hingga suatu saat menemukan situasi yang membuatnya berpikir tentang kemungkinan lain, tentang alternative life. Suatu kisah yang sangat dekat dengan semua.

Tantangan terberat membuat film drama?
Men-develop karakter, terus sebuah cerita yang terlihat simpel tapi bagaimana memvisualisasikannya sehingga idenya tidak hilang.

Pengalaman apa yang kamu dapat waktu men-direct aktor senior Alex Komang?

Franklin: Buatku pertama suatu kehormatan. Mas Alex, banyak kerja sama, membantu akting coach…asyik-asyik saja. Tidak mengalami kesulitan ataupun hambatan.

Kenapa melibatkan Alex, ada pertimbangan tertentu?

Meskipun dari awal saya sudah membayangkan peran ini untuk Alex, tapi tetap semua melalui kasting, dan Alex ternyata cocok seperti dugaan saya semula.

Kalau Yosi?
Yosi punya kapabilitas secara intelektual dalam menafsirkan naskah.

(Sumber: www.medleymovie.blogspot.com)