Hal ini juga yang dialami oleh Robert. Sebagai seorang karyawan, sudah sepantasnya jika Robert mengikuti segala keinginan si bos. Namun, apa yang terjadi jika si bos ini ngeyel dengan permintaannya?
Seperti halnya saat Robert diminta untuk mencari ruang meeting di sebuah hotel secara mendadak karena di saat rapat berlangsung, listri di kantor mereka padam. Permintaan ini memang terbilang standar. Tetapi, yang tidak masuk akal si bos meminta potongan harga hingga 50%.
Perjuangan Robert untuk terus melobi hotel tersebut pun menemui jalan buntu. Alhasil, si bos beserta kliennya pergi ke rumah makan Sunda dekat kantor. Rapat pun berjalan mulus hingga sore hari dengan hanya membayar makan siang. Hemat kan?
Meski terkenal dengan pelit dan ngeyelnya, si bos ini ternyata juga perhatian. Seperti saat Robert mencukur rambutnya hingga botak. Setelah Robert mencukur rambutnya itu, si bos memanggilnya ke ruangan.
“Bert, gw mau tanya. Kenapa sih lo gunting rambut sampai botak gitu? Jelek banget tau,” kata Boss usil.
“Belakangan ini udara panas banget, Pak. Lagian saya naik motor, makanya saya gunting rambut biar lebih adem,” kata Boboho tua ngeles sambil memegang kepala *hasil guntingan di baber shop yang 7.000 sama Abang Heri.
“Muka lo enggak cocok, Bert. Lain kali jangan dibotakin lagi,” nasihat Ipan Guna-guna.
Lucu, seru, ringan, dan menghibur. Itulah kisah Robert bersama si bos yang kerap kali menimbulkan kejadian aneh bin unik. Percaya atau tidak, buku My Crazy Boss yang ditulis RJ Man ini cukup ampuh untuk melonggarkan ketegangan otot-otot muka di kala suntuk.
Buku terbitan Gradien Mediatama ini ditulis based on true event yang pernah dialami RJ Man. Kelabilan atasan mereka itu membuat segalanya terasa lucu dan tidak mengada-ada.