Novel ini berkisah vampir anyaran bernama Edwin yang bertaring tonggos. Sesosok vampir yang bila mangap dibilang tonggos dan mingkem dibilang monyong. Serba salah. Maka rasa minder dan frustasi pun sering menghampirinya.
Edwin tetap menyadari bahwa ada bagian tubuh yang terlalu runcing ke depan. Tak heran para calon mangsanya pun malah geli menonton wajahnya. Tengoklah percakapan ini ketika Edwin menunjukkan taringnya pada Linda, calon mangsa yang menggairahkan.
“Edwiiin..kamu beli gigi-gigian vampir di mana? Di pasar malam, ya? “ Lucu banget, Dwiiin! “ Linda masih dalam eforia gelinya. “Gigi vampir kamu top morkotop. Tonggos banget! Jauh lebih tonggos dari gigi-gigian yang biasa dipake sama pelawak yang suka jadi vampir-vampiran di tifi!”
Selain menggelikan, kisah vampir gokil yang disusun Ayu, juga detil dan penuh dengan adegan komedi dramatis. Membaca novel ini kita seperti terbawa kembali di dunia vampir yang tidak biasa. Tepatnya pada gusi, gigi, dan komedi.
Ya dunia vampir tak pernah mati. Kisahnya tetap abadi dan popular hingga kini. Kisah mahluk penghisap darah ini pun dikemas dalam aneka media, termasuk dalam novel gokil, jahitan Tri Ayu K dalam Mereka Bilang Saya Monyong. Dalam lembaran buku ini kamu akan berjumpa dengan dialog-dialog yang tak terduga dan mengundang tawa. Selengkapnya simak buku ini dan kendurkan saraf tawamu lewat kisah-kisah menggelikan dari si vampir tonggos.
salam vampir dan selamat berakhir pekan..