Menelisik Petuah Bijak Leluhur Tionghoa

Menjadi manusia hebat tidak semata-mata dilihat dari kekuatan fisik atau kemampuan finansial saja. Melainkan pula dari cara berpikir dan bertindak secara bijak. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia bernilai tinggi di mata orang lain.

Hal itulah yang dilakukan masyarakat Tionghoa secara turun-temurun. Melalui tuturan bijak atau petuah leluhur, diharapkan masyarakat Tionghoa akan mampu dan terampil dalam menghadapi kenyataan hidup.

Touchdown yang ditulis oleh Thomas Liemtjoe merupakan sebuah buku yang berisi 157 tuturan bijak leluhur Tionghoa. Buku yang diterbitkan oleh Gradien Mediatama ini terbagi atas enam bab besar, yaitu:

•    Sumber Daya dari Tuturan Bijak yang Menggunakan Kecerdasan Intrapersonal
•    Sumber Daya dari Tuturan Bijak yang Menggunakan Kecerdasan Interpersonal
•    Sumber Daya dari Tuturan Bijak yang Menggunakan Logika Matematika
•    Sumber Daya dari Tuturan Bijak yang Menggunakan Logika Bahasa
•    Sumber Daya dari Tuturan Bijak yang Menggunakan Kecerdasan Imajinatif, dan
•    Sumber Daya dari Tuturan Bijak yang Menggunakan Kecerdasan Kinestetik

Setiap tuturan bijak yang terdapat dalam buku ini begitu sarat akan makna dan semangat. Seperti salah satu contoh berikut ini.

“Pikirkanlah terlebih dahulu sebelum berbicara, karena penyesalan tiada gunanya. Orang dipegang dari omongannya.”

Dari tuturan bijak di atas, kita dapat mengetahui bahwasanya pikiran, ucapan, dan tindakan begitu erat kaitannya dengan gambaran diri seseorang. Keselarasan dalam berpikir, berbicara, dan bertindak akan menghasilkan kehormatan bagi yang bersangkutan. Dengan modal itu ia akan diterima dan dihargai dalam lingkungan pekerjaan dan pergaulan.

Lantas, bagaimana dengan Anda? Sudah siapkah Anda untuk mengikuti petuah leluhur Tionghoa ini? Selamat membaca dan mencoba!