Tepatnya saat Alit membuka sepatu, pasti protes keras dan spontan terjadi. Teman-teman kos Alit mengutuk bau busuk yang mirip aroma ‘kotoran.’ Anak kelahiran Sragen ini dengan sabar dan bijak menjelaskan bahwa bau kaki orang yang sedang puasa, sama wanginya dengan bunga di taman firdaus.. 😀
Penyebab kaki bau si Alit tak lain saat kakinya dibungkus sepatu terlalu lama. Konon saat libur panjang ia pernah terbebas dari penyakit bau kaki. Pasalnya ia jarang memakai sepatu. Nah, penyakit itu kambuh lagi saat ia bekerja dan kantor mewajibkan karyawan untuk bersepatu.
Kisah apes lainnya pun berlanjut menyerangnya. Saat datang kejutan di hari ulangtahunnya, misalnya, tepatnya setelah Alit meniup lilin, kue tart yang seukuran sabun colek itu jatuh.
Ada cerita apes lainnya. Misalnya saat harus bolak-balik ambil syarat-syarat untuk mendapatkan kartu tes untuk ujian akhir. Hebohnya, sesampai di kampus, kartu yang sudah ia ambil dari kos-kosan ketinggalan di warung. Eiit..cerita apes ini tak sederhana lho. Lebih tepatnya, kesialan yang bertubi-tubi terus menjalar ke mana-mana.
Masih banyak cerita apes lainnya yang ditulis Alit dengan kocak dan bikin ngakak. Buku terbitan Gradien ini mengusung tema: saat keapesan jadi santapan istimewa. Ingin tahu risalah kocak kesialan Alit? Langsung saja ya simak di buku gokil bersampul orange.
Oya, konon dari sederetan kisah apes, Alit menyimpulkan bahwa apes itu indah. Hah, kok bisa? Makin penasaran ya? Okelah kalo begitu, buruan cari bukunya!