Spirit Nge-blog dalam Diary Pritha

 
Medium blog telah menyulut semangat orang untuk beramai-ramai curhat di dunia maya. Tanpa malu-malu ataupun ragu, para bloger berlomba melukiskan perasaannya. Benar blog telah menjalar menjadi tren dan gaya hidup. Blog telah menggerakan orang untuk menuliskan apapun yang dilihat, dirasakan, hingga suatu yang bisa membuat orang tertawa. 

Tak saja beragam kisah yang bisa ditelurkan dari beribu karakter kata, tapi virus curhat yang bisa dikomentari siapapun, hingga menimbulkan dialog penuh debat atau komentar adanya. Sepertinya medium blog ini juga telah menolong jutaan orang untuk menciptakan daya kreatifnya dalam dunia tulis-menulis. Lewat blog lahirlah penulis-penulis baru yang tak kalah andal dengan penulis senior.

Nah, jika beruntung kelucuan dalam nge-blog kadang berefek dilirik para editor atau penerbit. Maka jangan kaget jika suatu saat tulisan-tulisan di blog-mu diterbitkan dalam bentuk buku. Inilah efek samping atau buntut yang tak terduga, seperti yang terjadi pada blog milik Pritha Khalida. Lemot, A Diary of Ceweq Gokil, demikian judul bukunya yang berhasil ditelurkan Gradien Mediatama.

Kiranya pertengahan 2005 hingga akhir 2007, Pritha, alumnus psikologi Universitas Maranatha menjadi aktivis di ruang maya alias nge-blog.  Spirit nge-blog ini memang terasa dalam tulisan-tulisannya yang ringan dan menghibur. Dalam buku harian itu, Pritha coba merawat pengalaman dalam tulisan, seperti kakinya terinjak orang, terancam dicopet, kisah dari Sukabumi, sehari bersama bayi gajah, dan lain sebagainya.

Dalam buku hariannya Pritha coba memadatkan kekaguman pada kehidupan yang terkadang sederhana dan lucu. Lemot, a Diary of Ceweq Gokil ditulis dalam gaya bahasa anak muda. Selamat menyimak.