Hai teman-teman Gen Z! 🤗 Pernahkah kalian merasa kehilangan seseorang yang sangat berarti dan harus berjuang untuk move on? Kali ini, kita bakal bahas buku terbaru dari Lena yang berjudul “Aku Kalah, Aku Merindukanmu”. Buku ini adalah perjalanan emosional yang bakal mengajak kalian merasakan bagaimana rasanya menghadapi perasaan yang belum sepenuhnya sembuh.
Lena, penulis yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya seperti “Maaf, Ternyata Aku Tidak Sekuat Itu” dan “Sendiri, Gak Apa-apa”, kini kembali dengan buku ketiganya. Dalam buku ini, Lena mengeksplorasi tema yang sangat relatable: bagaimana rasanya merasa kalah dalam cinta dan berjuang untuk move on.
Buku ini bukan hanya sekedar novel romansa biasa. Dalam “Aku Kalah, Aku Merindukanmu”, Lena menulis dengan sangat personal. 70% dari cerita ini terinspirasi langsung dari pengalaman pribadinya, membuatnya sangat autentik dan mendalam. Lena mengakui bahwa menulis buku ini seperti membuka luka lama, namun juga merupakan langkah penting untuk berdamai dengan perasaan sendiri.
Judul “Aku Kalah, Aku Merindukanmu” bukan sekadar nama. Ini adalah gambaran nyata dari isi buku yang menceritakan tentang seseorang yang merasa kalah karena masih merindukan seseorang yang sudah bahagia dengan orang lain. Lena mengungkapkan betapa sulitnya mengatasi perasaan kangen yang mendalam, terutama ketika dia merasa dirinya sudah berada di versi terbaiknya, tapi tetap harus sendirian.
Lena mengungkapkan bahwa menulis buku ini adalah tantangan tersendiri. Dia harus membuka kembali luka lama dan mengatasi perasaan yang masih menyakitkan. Namun, menurut Lena, proses ini penting karena karya yang indah sering kali lahir dari luka dan kesedihan. Bagi Lena, menulis adalah cara untuk menyembuhkan diri sendiri dan membantu orang lain yang mungkin mengalami hal serupa.
Dalam buku ini, Lena juga menceritakan berbagai kenangan indah dan pelajaran yang didapat dari hubungannya di masa lalu. Misalnya, dia menyadari betapa spesialnya pengalaman berbagi momen-momen sederhana bersama orang yang dicintai, seperti berkeliling kota atau menonton film bersama. Lena menekankan bahwa meskipun hubungan tersebut telah berakhir, kenangan-kenangan tersebut tetap berharga dan membentuk siapa dia sekarang.
Bagi kalian yang mungkin sedang berjuang untuk move on, Lena punya beberapa tips. Pertama, terima perasaan kalian. Jangan terburu-buru untuk move on dan rasakan semua perasaan kalian terlebih dahulu. Merasa kalah adalah bagian dari proses. Kedua, jangan lari dari rasa sakit. Menghindari perasaan hanya akan memperpanjang penderitaan. Hadapi rasa sakit kalian dengan berani. Dan terakhir, jangan memaksakan orang baru untuk menyembuhkan luka. Ini adalah tugas diri sendiri untuk sembuh, bukan tanggung jawab orang baru.
“Aku Kalah, Aku Merindukanmu” adalah buku yang bukan hanya tentang cinta dan perpisahan, tetapi juga tentang bagaimana kita belajar dari pengalaman kita dan bergerak maju dengan lebih kuat. Jadi, jika kalian mencari sebuah bacaan yang bisa menyentuh hati dan memberikan perspektif baru tentang cinta dan kehilangan, buku ini patut untuk dibaca! 📚💔
Jangan lupa cek buku ini di Gramedia dan temukan lebih banyak tentang perjalanan emosional Lena yang pasti akan membuat kalian merenung dan mungkin merasa tidak sendirian dalam perjuangan kalian.
Sumber konten dari (2) Aku Kalah Aku Merindukanmu – YouTube
BACA JUGA : Meluruhkan Pilu: Kisah Ekspresi Diri dan Seni Dyssa Chrysilla Caitlin