Dari Hobi Baca Majalah Bobo hingga Suka Buku Berat: Kisah Alya Menjadi Content Creator Buku

Hai, Gen Z! Kali ini, kita akan membahas Alya, seorang content creator buku yang perjalanan bacanya dimulai dari majalah Bobo hingga buku-buku berat seputar filsafat dan pengembangan diri. Dalam sesi podcast Behind the Book bareng Andini Aprilia, Alya berbagi kisah serunya tentang bagaimana hobi membacanya di masa kecil kini berubah menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Bukan cuma soal menikmati cerita, tapi juga membagikan wawasan dan inspirasi ke lebih banyak orang lewat media sosial. Yuk, simak cerita Alya lebih lanjut!

Awal Mula Jadi Content Creator Buku

Alya mengaku kalau dirinya mulai serius bikin konten buku di masa pandemi. Meski latar belakang pekerjaannya sudah seputar pembuatan konten, awalnya dia nggak pernah terpikir untuk menunjukkan sisi dirinya sebagai content creator. Tapi karena pandemi, kegiatan sehari-harinya jadi lebih terbatas. Alya yang saat itu sedang menempuh kuliah S2 memanfaatkan waktu luangnya untuk menyalurkan hobinya, membaca buku.

“Awalnya cuma iseng-iseng doang sih, terus lama-lama akun aku jadi banyak ditemukan orang. Mau nggak mau jadi harus konsisten bikin konten,” cerita Alya.

Kini, Alya mengakui kalau dia tetap menjadi content creator part-time karena pekerjaannya di dunia kantoran sudah cukup menyita waktu.

Perjalanan Membaca dari Komik Hingga Buku Filsafat

Waktu kecil, Alya mengaku lebih suka baca majalah Bobo dan komik dibanding buku tebal. “Aku bukan tipe yang suka baca buku berat, apalagi buku sejarah atau filsafat. Waktu sekolah juga perpustakaan sekolah nggak terlalu update bukunya, jadi aku lebih sering baca di rumah,” ujarnya.

Namun, saat memasuki usia 20-an, perspektif Alya berubah. Lingkungan kerjanya yang ambisius dan teman-teman yang suka baca buku pengembangan diri membuat Alya penasaran dengan buku-buku seperti Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat dan Filosofi Teras. Meskipun awalnya skeptis dengan buku-buku pengembangan diri, Alya akhirnya menemukan bahwa buku-buku tersebut bisa mengubah cara pandangnya terhadap banyak hal.

“Awalnya aku mikir, apa benar buku bisa mengubah cara kita berpikir? Ternyata bisa banget! Banyak hal yang selama ini aku anggap biasa saja, ternyata salah. Buku membantu aku memvalidasi pengalaman dan perspektif aku yang baru,” jelasnya.

Menyebarkan Cinta Membaca Lewat Instagram dan TikTok

Dengan semangat yang baru terhadap literasi, Alya mulai membagikan ulasan buku-buku yang dia baca di Instagram dan TikTok. Kontennya nggak cuma sekedar rekomendasi, tapi juga memberikan konteks kenapa orang perlu membaca buku tersebut.

“Aku nggak mau cuma bilang, ‘Baca buku ini deh, bagus.’ Aku kasih tahu dulu kenapa buku ini penting untuk dibaca, apa manfaatnya, dan apa yang bisa kita pelajari dari buku itu,” kata Alya.

Dia ingin mendorong orang-orang yang mungkin merasa skeptis tentang pentingnya membaca untuk memberi kesempatan pada buku-buku tersebut. Alya juga mengakui bahwa kadang membaca buku tebal bisa menakutkan, tapi dengan pemahaman yang tepat, membaca bisa jadi pengalaman yang menyenangkan.

 

BACA JUGA : Cheers to the Moments: Menikmati Setiap Langkah Perjalanan Hidupmu

 

Kecintaan Alya Terhadap Buku Edukasi

Selain buku pengembangan diri, Alya juga punya cerita menarik tentang kecintaannya pada buku-buku edukasi sejak kecil. Salah satu favoritnya adalah seri komik 3 Menit Pengetahuan yang menampilkan karakter-karakter seperti siluman penguin dan Dracula.

“Aku inget banget pertama kali aku minta hadiah ulang tahun, aku request buku komik ini karena seru banget. Isinya tuh edukasi tapi disampaikan dengan cara yang lucu dan menarik,” kenangnya.

Meski sudah dewasa, Alya masih suka mencari buku-buku komik edukasi ketika ada bazar buku. Menurutnya, itu adalah salah satu cara dia terus belajar dan mendapatkan pengetahuan baru dengan cara yang fun.

 

alya putri

 

Menyebarkan Manfaat Membaca

Alya percaya bahwa membaca buku bukan cuma soal menambah wawasan, tapi juga soal mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Itulah yang dia coba sebarkan melalui konten-kontennya di media sosial.

“Buat aku, membaca buku itu seperti membuka jendela ke dunia lain. Kadang kita nggak tahu apa yang kita butuhkan sampai kita membaca sesuatu yang membuat kita berpikir, ‘Oh, ternyata dunia ini luas banget, ya,’” pungkas Alya.

Melalui kontennya, Alya berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang, terutama Gen Z, untuk mulai membaca. Siapa tahu, seperti Alya, kamu juga bisa menemukan sisi baru dari diri kamu lewat buku yang tepat!

 

 

 

=