Keberadaan buku “Pastikan Ikhlasmu Itu Luas” yang ditulis oleh Retno LaDyta menawarkan wawasan mendalam tentang perjalanan emosi dan refleksi diri yang penuh tantangan. Dalam podcast Behind the Book, Dyta berbagi cerita pribadi dan pengalamannya yang menjadi inspirasi utama untuk menulis buku ini. Dengan latar belakang kisah nyata yang emosional, ia menulis untuk memberikan dukungan kepada mereka yang merasakan luka hati dan mengalami kesulitan dalam hubungan pertemanan, keluarga, hingga asmara.
Dyta mengakui bahwa ide untuk menulis buku ini bermula dari pengalaman-pengalaman hidup yang kompleks, termasuk perpisahan orang tua yang ia alami. Meskipun merasa terluka, ia belajar bahwa ikhlas dan menerima adalah kunci untuk menemukan ketenangan batin. Ketika kisah hidupnya mulai terasa mirip dengan pengalaman banyak perempuan lain, ia merasa didorong untuk berbagi ceritanya melalui buku ini.
Salah satu pengalaman yang membuatnya semakin bertekad adalah interaksinya dengan para pembaca yang menghubunginya lewat media sosial dan berbagi bagaimana tulisan-tulisannya membuat mereka merasa lebih baik. Dyta pun menemukan bahwa buku bisa menjadi cara untuk menemani dan menyemangati banyak orang, tanpa harus selalu berinteraksi langsung.
Proses menulis buku ini bukanlah perjalanan yang mudah bagi Dyta. Ketika bekerja sama dengan penerbit Gradien, ia mulai menyusun naskahnya dengan serius. Namun, naskah tersebut tidak hanya ditujukan sebagai sekumpulan kutipan; rekan-rekan editor menantang Dyta untuk menyelami lebih dalam perasaannya dan pengalaman hidup yang ia alami, terutama terkait isu-isu keluarga, persahabatan, dan pandangan masyarakat tentang peran perempuan. Melalui buku ini, Dyta berharap pembaca bisa lebih memahami bahwa tidak semua tekanan untuk menikah atau mengikuti ekspektasi masyarakat harus dituruti jika belum siap.
BACA JUGA : Merajut Luka Masa Lalu, Membangun Masa Depan: Perjalanan Menyembuhkan Diri Lewat Refleksi dan Parenting –
Salah satu momen penting yang diceritakan Dyta dalam podcast adalah tentang kehilangan sahabatnya. Kejadian yang berakhir tragis ini membuatnya semakin menyadari pentingnya menghargai waktu bersama orang-orang terdekat. Dyta belajar bahwa ego yang berlebihan dalam persahabatan bisa menjadi racun. Dia mengenang bagaimana selama setahun tidak saling bertegur sapa dengan sahabatnya, hingga akhirnya teman itu berpulang dalam keadaan yang tak terduga. Rasa penyesalan karena melewatkan waktu yang bisa dihabiskan bersama menyadarkannya akan pentingnya berdamai dengan ego dan melupakan pertikaian kecil dalam hubungan.
Selain kisah pribadi, buku “Pastikan Ikhlasmu Itu Luas” juga menyinggung tentang ketahanan diri dalam menghadapi berbagai tekanan, baik dari keluarga, pertemanan, maupun stigma masyarakat. Bagi Kak Dita, menyadari dan berdamai dengan masa lalu adalah langkah penting untuk melanjutkan hidup. Ia percaya bahwa luka batin sering kali berakar dari masa kecil dan lingkungan keluarga. Bila luka ini tidak disembuhkan, efeknya bisa terbawa ke dalam kehidupan dewasa, bahkan mempengaruhi cara seseorang memperlakukan orang lain, termasuk pasangan dan anak-anak mereka.
Dyta berharap buku ini dapat menginspirasi pembaca untuk lebih mengenal dan menerima diri sendiri, serta memahami bahwa keikhlasan bukan hanya soal menerima kondisi yang ada, tetapi juga merangkul proses menyembuhkan luka batin. Dengan membaca “Pastikan Ikhlasmu Itu Luas”, Dyta berharap banyak orang dapat merasakan ketenangan dan mendapatkan insight untuk lebih jujur pada diri sendiri, menghadapi permasalahan hidup, dan memupuk hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar.
Pastikan Ikhlasmu Itu Luas: Bangkit dan Sembuh Bersama Luka
Retno LaDyta , dalam buku PASTIKAN IKHLASMU ITU LUAS, mengajak pembaca untuk merenungi makna ikhlas dalam menghadapi luka dan trauma yang tak terelakkan. Melalui gaya bahasa yang reflektif dan menguatkan, LaDyta menyampaikan bahwa setiap luka yang kita bawa, baik dari keluarga, pertemanan, atau kisah asmara, pada akhirnya mengajarkan kita untuk bergantung pada diri sendiri. Buku ini mengingatkan bahwa berjuang sendiri memang berat, namun dari sanalah kekuatan ikhlas yang sebenarnya bisa lahir. Cocok untuk mereka yang sedang dalam proses pemulihan dan ingin lebih memahami arti ketenangan batin.
Yuk koleksi buku ini dan kamu bisa memperoleh di toko buku Gramedia dan toko buku Online kesayangan kamu. Ingat ya beli buku yang asli, bukan bajakan.