PADA SEBUAH KATA PERGI

EDISI SPESIAL BUKU BERTANDA TANGAN PENULIS

PADA SEBUAH KATA PERGI

Untuk Cinta yang Tidak Pernah Sudah

@Gentakiswara

Judul Buku                  : PADA SEBUAH KATA PERGI

Tagline                         : Untuk Cinta yang Tidak Pernah Sudah

Pengarang                   : @Gentakiswara

Isbn/Ean                     : 978-602-208-158-6

Ukuran                         : 13 x 19 cm

Tebal                           : 180 hlm

Jenis Kertas                : Bookpaper

Harga                          : Rp.50.000

Terbit                          : AGUSTUS 2017

 

Blurp  

Beberapa waktu yang lalu kita adalah sepasang keinginan untuk menyatu. Saling menyajikan kebahagiaan tanpa jemu. Menanyakan kabarmu adalah hobiku saat itu, membesukku adalah hal favoritmu setiap waktu. Beberapa masalah dapat kita tanggulangi tanpa menggerutu. Itu dahulu sebelum rasa sepi benar-benar membuatku mati. Sebelum dikhianati menjadi kendati kesedihan di hati. Sebelum hati ini dijeruji oleh sebuah kata pergi yang saat ini tidak bisa kumengerti. Sebelum kau dan aku menjadi sepasang diam yang dahulunya haram dengan kata bungkam.

 

Qoute-2-Pada-Sebuah-Kata-Pergi

 

Penulis

GENTA KISWARA akrab dipanggil Gegen. Lelaki berdarah Minang ini lahir di Kota Pariaman. Gegen memiliki hobi travelling, hiking, dan photography. Ia juga aktif di berbagai komunitas pecinta alam dan fotography.  Kecintaanya terhdap dunia travelling tidak tanggung-tanggung ia jalani. Beberapa gunung tertinggi di Indonesia telah ia daki. Bahkan beberapa surga tersebunyi di Indonesia telah ia kunjungi.

Tulisan-tulisannya tentang cinta, patah hai, dan kehilangan selalu menyertai dalam setiap postingan foto perjalanannnya yang ia unggah di Instagram. Buku “Pada Sebuah Kata Pergi” ini merupakan buku pertamanya. Kalian bisa menjumpai Gegen di Instagram @Gentakiswara atau Blog Jagatbelantara.blogspot.com.

SIMFONI HUJAN

“Aku layaknya tanah. Sementara ingatan tentangmu serupa hujan. Kadang ia datang dengan derasnya. Lalu, berhenti. Dan, aku sudah terlanjur basah kuyup kedinginan.”

Setiap pertemuan akan selalu berpasangan dengan perpisahan. Di antara keduanya Kita. Membangun kisah dengan saling bergandeng tangan. Tak saling mendahului, apalagi meninggalkan. Terus menjaga harapan-harapan agar tetap hidup. Tak pernah meredup atau bahkan mati ditelan perpisahan.
Tapi aku masih saja percaya. Bahwa harapan-harapan masih tetap menyala, meski pada akhirnya aku dan dia tak lagi berjalan menuju tujuan yang sama. Bersama-sama membangun angan-angan pada awalnya, lalu saling memudarkan ikatan menyisakan segenap luka. Aku harus melepaskannya. Membiarkannya terbang bebas, meninggalkanku sendirian terkubur di antara tumpukan kata-kata.

* * *

Tiflunium merupakan salah satu penulis yang cukup produktif di Tumblr (tiflunium.tumblr.com). Tulisannya seputar cinta, patah hati, dan kehilangan sangat kuat, sehingga tak heran jika tulisannya banyak tersebar dan sering menjadi caption dan qoute yang mewakili gejolak perasaan si penulisnya. Mahasiswa kelahiran Jawa Timur yang sekarang sedang menempuh kuliah di Bogor ini memiliki nama lengkap Tiflun Setianida Firdaus. Ia mulai aktif menulis di tumblr sejak 2015. Buku SIMFONI HUJAN ini merupakan buku pertamanya. Jika di tumblrnya tulisannya acak, maka di buku ini ia meramu dengan kemampuannya menjadi sebuah proses yang seling berkesinambungan dan hadir dengan konsep baru. Tentang Pertemuan, Perjalanan Mengenggam Harapan, dan Tentang Melepaskan menjadi tema besar yang ia usung di buku ini.

Selain di tumblr, Tiflunbisa juga ditemui di Instagram dan Twitter @tiflunsf, serta e-mail: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..”>tiflunium@gmail.com. So, jika kalian pernah jatuh cinta secara diam-diam dan menjalani gemuruh pergolakan batin yang hanya bisa dituangkan dalam tumpukan kata-kata dan belajar membaca tanda-tanda, maka buku ini bisa menjadi salah satu sahabat kalian yang bisa diajak berbagi cerita.