Cheers to the Moments: Menikmati Setiap Langkah Perjalanan Hidupmu

alya putri

Hai, Gen Z! Pernah nggak sih kamu merasa seperti sedang menjalani momen besar, tapi kamu nggak benar-benar menikmati atau merasakannya sepenuh hati? Wisuda, pencapaian, bahkan perayaan kecil sehari-hari kadang terlewat begitu saja karena pikiranmu udah sibuk ke tahap berikutnya, atau malah terlalu khawatir sama apa yang bakal terjadi besok. “Aku pernah ada di posisi itu, dan mungkin kamu juga,” ucap Alya Putri. Dia menyampaikan dalam bukunya Cheers! Celebrate Your Life

 

Foto-foto Wisuda Tapi Kok Nggak Ngerasa Bahagia?

Ada satu momen penting yang aku lewati tanpa benar-benar sadar: wisuda. Kamu tahu kan, momen yang seharusnya penuh kebahagiaan, penuh senyum, dan foto-foto bareng teman-teman. Tapi yang aku rasakan malah kayak datar aja. Semua orang di sekitarku merayakan, tapi di dalam hati, aku merasa kosong. Kok bisa? Harusnya aku bahagia, kan? Tapi ternyata, aku malah bingung kenapa momen yang aku impikan sejak lama terasa nggak ‘kena’ di hati.

Dari situ, aku mulai mikir: kenapa aku nggak izinin diri sendiri buat stay di momen bahagia itu? Kenapa aku buru-buru lanjut ke langkah berikutnya tanpa menikmati hari ini? Rasa takut kalau kebahagiaan hari ini bakal diikuti masalah besar besok bikin aku ragu. Tapi, siapa yang bisa prediksi masa depan? Kita nggak bisa kendaliin apa yang terjadi besok, jadi kenapa kita nggak menikmati aja hari ini?

 

Nikmatin Hari Ini, Bukan Nunggu Timing yang Pas

Kita sering mikir kalau kebahagiaan itu ada waktunya sendiri, nunggu momen yang ‘perfect’. Padahal, nggak ada yang salah sama kebahagiaan yang kita rasakan sekarang, meski cuma hal kecil. Kenapa nggak kita rayakan aja hal-hal sederhana itu? Besok mungkin ada tantangan baru, tapi itu urusan besok. Hari ini adalah tentang menikmati kemenangan kecil, meski hanya sekadar menyelesaikan tugas atau menikmati secangkir kopi di pagi hari.

 

Perjalanan Nggak Selalu Terlihat – dan Itu Oke!

Di balik setiap pencapaian, ada proses panjang yang sering kali nggak dilihat orang lain. Kamu mungkin sering lihat orang sukses di media sosial dan merasa perjalanan mereka mulus. Tapi kenyataannya, proses itu sering kali tersembunyi. Banyak dari kita lebih milih buat cerita setelah semuanya selesai, karena takut gagal di tengah jalan. Aku juga dulu ngerasain itu—ngerjain sesuatu, termasuk menulis buku, tapi nggak cerita ke siapa-siapa sampai benar-benar selesai.

Ternyata, nggak ada salahnya cerita di tengah jalan. Proses itu penting, dan nggak apa-apa kok kalau kita gagal. Kadang, kegagalan justru jadi bagian dari cerita yang lebih menarik. Dan pas aku akhirnya selesai menulis buku *Cheers*, aku sadar bahwa proses dan momen-momen kecil itulah yang paling berarti.

Menghargai Proses dan Merayakan Hal Kecil

Buku *Cheers* ini sebenarnya adalah refleksi dari perjalanan hidup. Bukan cuma tentang pencapaian besar, tapi juga tentang bagaimana kita bisa cherish the moment—menghargai setiap langkah, setiap proses, tanpa harus terlalu overthinking. Kita sering kali mikir, “Emang boleh ya kita merayakan hal kecil ini?” Jawabannya: tentu saja! Hidup nggak selalu soal hal besar, tapi tentang gimana kita bisa menikmati hal-hal kecil yang memberi warna pada perjalanan kita.

Pesan untuk Kamu: Jangan Takut untuk Berproses

Gen Z, kalau ada satu hal yang ingin aku bagikan lewat pengalaman ini, itu adalah jangan takut untuk menikmati momen sekarang. Jangan tunggu semuanya sempurna dulu. Hidup ini adalah rangkaian proses yang terus berjalan, dan setiap detiknya berharga. Nggak apa-apa kalau kamu nggak selalu punya jawaban atas segalanya. Nggak apa-apa kalau kamu butuh waktu untuk mencapai tujuanmu. Yang penting, kamu izinin dirimu untuk merasa, untuk mengalami, dan untuk tetap bersyukur di setiap langkah.

Jadi, cheers untuk hari ini! Apa pun yang kamu hadapi, besar atau kecil, layak untuk dirayakan.

Belajar Tetap Cheers Kapan pun dan Di mana pun

Artikel di atas membahas tentang pengalaman dan perjalanan seseorang Alya yang menulis buku berjudul Cheers. Buku ini lahir dari proses panjang yang tidak terencana, namun penuh dengan pemikiran mendalam dan refleksi diri. Penulisnya, yang merupakan seorang book reviewer, awalnya ragu untuk menulis karya sendiri karena khawatir dengan orisinalitas dan kemungkinan plagiarisme. Namun, setelah mengalami fase quarter life crisis, di mana dia mulai merasa kosong meskipun telah mencapai banyak hal seperti pendidikan dan karier, muncul dorongan untuk menulis.

cheers

Cheers sendiri adalah kumpulan pemikiran Alya yang merespon buku-buku yang sudah dibaca, dan menyajikannya dengan cara yang mengajak pembaca ikut berpikir. Buku ini berusaha menampilkan keseimbangan antara kebahagiaan dan kesedihan dalam menjalani hidup. Dengan pendekatan filosofis yang terinspirasi dari Filosofi Teras dan stoikisme, penulis mencoba menyampaikan pesan bahwa kita harus merayakan setiap momen kehidupan, baik yang bahagia maupun sulit.

Penulis juga mengangkat fenomena kontradiktif di mana orang sering kali merasa tidak boleh membagikan kebahagiaan karena dianggap berlebihan, sementara kesedihan juga jarang dibagikan. Ini membuat penulis berpikir bahwa hidup tidak seharusnya dibatasi oleh norma-norma yang tidak memberi ruang bagi kita untuk merayakan momen-momen penting dalam hidup. Bagi penulis, penting untuk menikmati setiap proses yang dilalui, bahkan ketika menghadapi kebingungan atau tantangan, karena itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang perlu dirayakan.

Pesan utama buku Cheers adalah merangkul kehidupan dengan semua tantangan dan kebahagiaannya, dan tidak takut untuk membagikan momen-momen tersebut. Penulis mengingatkan kita bahwa setiap orang berhak merayakan pencapaiannya tanpa merasa bersalah atau takut dihakimi.

Artikel di atas bersumber dari podcast Behind The Books yang bisa kamu simak lebih lengkap di link ini.

 

 

 

Rindu dan Realitas: Buku Lena yang Akan Membantu Kamu Move On

coretan lena

 

Hai teman-teman Gen Z! 🤗 Pernahkah kalian merasa kehilangan seseorang yang sangat berarti dan harus berjuang untuk move on? Kali ini, kita bakal bahas buku terbaru dari Lena yang berjudul “Aku Kalah, Aku Merindukanmu”. Buku ini adalah perjalanan emosional yang bakal mengajak kalian merasakan bagaimana rasanya menghadapi perasaan yang belum sepenuhnya sembuh.

Lena, penulis yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya seperti “Maaf, Ternyata Aku Tidak Sekuat Itu” dan “Sendiri, Gak Apa-apa”, kini kembali dengan buku ketiganya. Dalam buku ini, Lena mengeksplorasi tema yang sangat relatable: bagaimana rasanya merasa kalah dalam cinta dan berjuang untuk move on. 

Buku ini bukan hanya sekedar novel romansa biasa. Dalam “Aku Kalah, Aku Merindukanmu”, Lena menulis dengan sangat personal. 70% dari cerita ini terinspirasi langsung dari pengalaman pribadinya, membuatnya sangat autentik dan mendalam. Lena mengakui bahwa menulis buku ini seperti membuka luka lama, namun juga merupakan langkah penting untuk berdamai dengan perasaan sendiri.

Judul “Aku Kalah, Aku Merindukanmu” bukan sekadar nama. Ini adalah gambaran nyata dari isi buku yang menceritakan tentang seseorang yang merasa kalah karena masih merindukan seseorang yang sudah bahagia dengan orang lain. Lena mengungkapkan betapa sulitnya mengatasi perasaan kangen yang mendalam, terutama ketika dia merasa dirinya sudah berada di versi terbaiknya, tapi tetap harus sendirian.

Lena mengungkapkan bahwa menulis buku ini adalah tantangan tersendiri. Dia harus membuka kembali luka lama dan mengatasi perasaan yang masih menyakitkan. Namun, menurut Lena, proses ini penting karena karya yang indah sering kali lahir dari luka dan kesedihan. Bagi Lena, menulis adalah cara untuk menyembuhkan diri sendiri dan membantu orang lain yang mungkin mengalami hal serupa.

Dalam buku ini, Lena juga menceritakan berbagai kenangan indah dan pelajaran yang didapat dari hubungannya di masa lalu. Misalnya, dia menyadari betapa spesialnya pengalaman berbagi momen-momen sederhana bersama orang yang dicintai, seperti berkeliling kota atau menonton film bersama. Lena menekankan bahwa meskipun hubungan tersebut telah berakhir, kenangan-kenangan tersebut tetap berharga dan membentuk siapa dia sekarang.

 

aku kalah aku merindukanmu

 

Bagi kalian yang mungkin sedang berjuang untuk move on, Lena punya beberapa tips. Pertama, terima perasaan kalian. Jangan terburu-buru untuk move on dan rasakan semua perasaan kalian terlebih dahulu. Merasa kalah adalah bagian dari proses. Kedua, jangan lari dari rasa sakit. Menghindari perasaan hanya akan memperpanjang penderitaan. Hadapi rasa sakit kalian dengan berani. Dan terakhir, jangan memaksakan orang baru untuk menyembuhkan luka. Ini adalah tugas diri sendiri untuk sembuh, bukan tanggung jawab orang baru.

“Aku Kalah, Aku Merindukanmu” adalah buku yang bukan hanya tentang cinta dan perpisahan, tetapi juga tentang bagaimana kita belajar dari pengalaman kita dan bergerak maju dengan lebih kuat. Jadi, jika kalian mencari sebuah bacaan yang bisa menyentuh hati dan memberikan perspektif baru tentang cinta dan kehilangan, buku ini patut untuk dibaca! 📚💔

Jangan lupa cek buku ini di Gramedia dan temukan lebih banyak tentang perjalanan emosional Lena yang pasti akan membuat kalian merenung dan mungkin merasa tidak sendirian dalam perjuangan kalian.

 

Sumber konten dari (2) Aku Kalah Aku Merindukanmu – YouTube

 

 

 

BACA JUGA : Meluruhkan Pilu: Kisah Ekspresi Diri dan Seni Dyssa Chrysilla Caitlin

 

 

Meluruhkan Pilu: Kisah Ekspresi Diri dan Seni Dyssa Chrysilla Caitlin

Dyssa Chrysilla Caitlin

Dyssa Chrysilla Caitlin, seniman muda, baru saja merilis buku perdananya berjudul Meluruhkan Pilu. Dalam podcast Behind The Book (BTB), Dyssa membagikan kisahnya tentang bagaimana ia menyalurkan perasaan dan pengalaman emosionalnya melalui seni. Buku ini menjadi media tempat ia menuangkan perjalanan batinnya dan menghadapi kesedihan dengan cara yang penuh makna.

 

Dyssa menjelaskan bahwa melukis adalah bentuk terapi yang membantunya mengatasi berbagai perasaan sulit. Seni ini memberinya kebebasan untuk mengekspresikan emosi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dalam setiap goresan kuas, ia menemukan cara untuk meredakan luka batin dan mencapai kedamaian. Karya seninya menjadi cermin dari proses penyembuhan yang ia alami.

 

Selain melukis, Dyssa memiliki kebiasaan mendengarkan musik sebagai bagian dari proses kreatifnya. Baginya, musik bukan hanya latar, tetapi juga inspirasi yang membantu menciptakan suasana dan membimbing emosinya saat bekerja di atas kanvas. Kombinasi antara seni visual dan musik ini memungkinkan Dyssa menghasilkan karya yang lebih mendalam dan autentik.

 

Dalam buku Meluruhkan Pilu, Dyssa memberikan ruang bagi pembaca untuk turut serta dalam proses kreatifnya. Buku ini mengajak pembaca untuk berinteraksi melalui berbagai tantangan yang mendorong ekspresi diri. Dengan demikian, buku ini tidak hanya menawarkan cerita, tetapi juga pengalaman personal bagi setiap pembacanya.

 

Salah satu pesan penting yang disampaikan Dyssa adalah perlunya menempatkan harapan pada diri sendiri. Ia menyarankan agar seseorang tidak menggantungkan harapan kepada orang lain, karena itu sering kali membawa kekecewaan. Harapan harus tumbuh dari dalam diri, dan dari situ akan muncul kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup.

 

Simbol kupu-kupu sering digunakan Dyssa dalam karyanya untuk melambangkan transformasi. Ini merefleksikan perubahan dari masa sulit menuju pertumbuhan dan kebahagiaan. Proses ini tidak selalu mudah, tetapi Dyssa meyakini bahwa seni bisa menjadi alat yang kuat untuk mengatasi kegelapan dan menemukan cahaya di baliknya.

 

Selain menciptakan karya pribadi, Dyssa juga mengadakan workshop melukis. Melalui kegiatan ini, ia ingin menciptakan ruang di mana orang-orang bisa terhubung, berbagi pengalaman, dan mengekspresikan diri mereka melalui seni. Workshop ini membantu membentuk komunitas yang mendukung, di mana setiap individu dapat saling belajar dan tumbuh bersama.

 

Dengan Meluruhkan Pilu, Dyssa menunjukkan bahwa seni adalah alat yang kuat untuk menghadapi kesedihan, menyalurkan emosi, dan menemukan harapan. Baik melalui melukis, menulis, maupun musik, ia mengajak orang lain untuk menjadikan seni sebagai bagian dari proses penyembuhan diri dan menemukan kedamaian.

Meluruhkan Pilu Aku-Jatuh Cinta dengan Ketidakmungkinan Kita

Jika kamu belum membaca Meluruhkan Pilu karya Dyssa Chrysilla Caitlin, inilah saat yang tepat untuk mengeksplorasi perjalanan emosional yang mendalam melalui seni dan kata-kata. Buku ini lebih dari sekadar bacaan biasa – ini adalah undangan untuk mengekspresikan diri, menemukan kedamaian, dan terlibat dalam proses kreatif yang menyembuhkan. 

Dengan setiap halaman, kamu diajak untuk merenung, berpartisipasi dalam tantangan kreatif, dan mungkin menemukan cara baru untuk menghadapi perasaanmu sendiri. Meluruhkan Pilu bukan hanya tentang Dyssa, tetapi tentang kamu juga. Temukan harapan dan inspirasi melalui seni dan ekspresi diri. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami pengalaman ini!

*Konten tulisan di atas disarikan dari podcast BTB

 

Review Buku: “Copywriting Starter Pack” Karya Fadel Yulian

Di era pemasaran digital yang berkembang pesat, kemampuan copywriting yang efektif menjadi salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan. Buku “Copywriting Starter Pack” oleh Fadel Yulian hadir sebagai panduan lengkap untuk mempelajari seni menulis konten iklan yang dapat meningkatkan penjualan dan membangun merek secara efektif.

Menjelajahi Konsep Dasar Copywriting

Salah satu kekuatan utama buku ini adalah kemampuannya dalam menyajikan konsep dasar copywriting dengan cara yang mudah dipahami. Fadel Yulian memulai dengan memperkenalkan pembaca pada prinsip-prinsip dasar menulis iklan, menjelaskan bagaimana kata-kata dapat memengaruhi perilaku audiens dan mendorong tindakan yang diinginkan. Buku ini menjelaskan teknik-teknik menulis yang dapat membuat pesan Anda lebih persuasif dan menarik, mulai dari pemilihan kata hingga struktur kalimat.

Memahami Dunia Pemasaran

Selain mengajarkan teknik copywriting, “Copywriting Starter Pack” juga memberikan wawasan mendalam tentang dunia pemasaran secara keseluruhan. Pembaca akan mempelajari bagaimana menempatkan konten iklan dalam konteks pemasaran yang lebih luas, memahami perilaku konsumen, dan mengidentifikasi cara terbaik untuk menyampaikan pesan kepada audiens target. Dengan pengetahuan ini, pembaca dapat membuat strategi pemasaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

 

Kreativitas dalam Berbagai Media

Di dunia yang serba digital, penting untuk memiliki keterampilan menulis yang fleksibel. Fadel Yulian menjelaskan bagaimana menyesuaikan konten iklan untuk berbagai platform dan media, mulai dari media sosial hingga email marketing dan website. Buku ini menawarkan strategi untuk menulis konten yang efektif di setiap platform, dengan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik dan audiens masing-masing media. Ini membantu pembaca untuk lebih adaptif dan kreatif dalam menyampaikan pesan mereka.

 

Persiapan untuk Dunia Profesional dan Wirausaha

“Copywriting Starter Pack” tidak hanya membahas keterampilan teknis dalam menulis iklan tetapi juga mempersiapkan pembaca untuk terjun ke dunia profesional dan wirausaha. Buku ini memberikan tips praktis tentang cara membangun portofolio, mencari klien, dan mengembangkan personal branding. Fadel Yulian berbagi pengalaman dan strategi yang dapat membantu pembaca memulai karier mereka di bidang copywriting, serta bagaimana cara membangun reputasi yang kuat di industri.

 

Mengasah Kemampuan dengan Latihan dan Contoh Praktis

Buku ini juga dilengkapi dengan latihan-latihan praktis yang dirancang untuk mengasah kemampuan menulis pembaca. Fadel Yulian menyertakan contoh-contoh konten iklan yang sukses serta studi kasus yang menunjukkan bagaimana teknik-teknik tertentu dapat diterapkan dalam situasi nyata. Latihan-latihan ini membantu pembaca untuk menguji kreativitas mereka dan meningkatkan keterampilan menulis secara langsung.

 

copywriting starter pack

 

Menghadapi Tantangan dan Etika dalam Copywriting

Fadel Yulian juga membahas tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi copywriter, termasuk bagaimana menangani kritik dan menjaga integritas dalam penulisan. Buku ini menekankan pentingnya etika dalam copywriting, mengingat persaingan yang ketat dan godaan untuk menggunakan taktik manipulatif. Dengan menekankan prinsip-prinsip etika, buku ini membantu pembaca untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih jangka panjang dengan audiens mereka.

“Copywriting Starter Pack” adalah sumber daya yang sangat berharga bagi siapa saja yang ingin menguasai seni menulis konten iklan yang efektif. Dengan pendekatan yang komprehensif dan praktis, Fadel Yulian memberikan panduan yang jelas dan mendalam untuk memahami dan menerapkan teknik-teknik copywriting yang sukses. 

Buku ini tidak hanya cocok untuk pemula tetapi juga bagi mereka yang ingin memperdalam keterampilan mereka dan membangun karier di bidang copywriting. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari buku ini, pembaca akan siap menghadapi tantangan dunia pemasaran yang dinamis dan kompetitif.

 

 

Fonologi, Ubah Bunyi untuk Hadirkan Kemudahan Belajar Membaca

anak kecil belajar baca tulis

Fonologi, Ubah Bunyi untuk Hadirkan Kemudahan Belajar Membaca

Pengenalan belajar membaca yang baik dan menyenangkan memungkinkan bisa menstimulus anak terus menggemari aktivitas membaca. Harapannya aktivitas ini bisa menciptakan hobi yang positif hingga kelak ia dewasa. Sebaliknya bila salah pendekatan atau terlalu berambisi agar anak ingin cepat bisa membaca, maka memungkinkan anak-anak menjadi tertekan dan beranggapan membaca itu adalah hal yang tidak menyenangkan.

Bagaimana pengenalan belajar yang menyenangkan? Agar tidak membebani anak, gunakan durasi maksimal 12 menit per hari. Rutin dilakukan di waktu yang sama, hingga terbentuk menjadi jadwal dan kebiasaan bagi anak. 12 menit waktu yang akomodatif pada kondisi usia anak yang cenderung cepat bosan jika disuguhkan berlama-lama. Tidak terlalu pendek dan tidak terlalu lama bagi anak. Sebab umumnya, kondisi anak di bawah lima tahun, seperti yang kita ketahui lebih banyak bermain secara fisik dan mudah teralihkan perhatiannya.

Pendekatan Belajar Membaca dengan Ilmu Bunyi (Fonologi)

Cara yang natural memperkenalkan kata dan tulisan untuk anak biasanya menggunakan metode visual atau gambar. Fokus di gambar dan di dekatnya terdapat kata yang mewakili. Harapannya anak bisa menyebutkan dan menghafalkan tulisan/kata yang terdapat dalam lembaran atau poster tersebut.

Sementara agar anak banyak mengenal ujaran dan kosakata baru, mereka dibiasakan diajak mendengarkan, baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Semakin kaya akan kosakata di masa balita, anak punya kecenderungan mudah berkomunikasi. Output nya secara alami anak akan dilatih belajar berbicara. Banyak mendengarkan, berlatih berbicara dan bertutur. Maka ayah dan bunda, banyaklah membagikan cerita dan membacakan dongeng agar “syaraf bahasa” anak berkembang.

Lalu bagaimana dengan cara mengajarkan baca? Nah, untuk belajar membaca bunda perlu memandu anak-anak agar banyak memperlihatkan huruf, suku kata, dan kata. Bunda menyebutkan, anak mengulang. Namun metode klasik seperti itu memungkinkan anak mudah lupa huruf.

Kang Yuswan, lulusan Magister Linguistik dari Universitas Indonesia, coba membagikan metode belajar membaca dalam buku terbarunya “Mudah Belajar Membaca Metode Segitiga AIU”. Buku yang diterbitkan oleh Gradien ini coba mennggunakan rumus segitiga, huruf vokal AIU dengan cara simuktis (sistematis, mudah, dan praktis).

Rumusnya segitiga, AIU. Tiga huruf vokal yang akan diartikulasikan dan asosiasikan dalam rumusan belajar membaca. Kini, belajar membaca manjadi lebih mudah dengan metode yang ditawarkan oleh Yuswan, penulis buku Mudah Belajar Membaca Metodi Segitiga AIU. Saatnya mengulik bunyi untuk melancarkan belajar membaca di tingkatan usia balita.

Ternyata bukan hanya belajar berhitung yang memiliki banyak “jalan”. Belajar membaca dari nol pun punya aneka metode. Tidak perlu khawatir dengan jika anak bunda belum bisa membaca di usia pra sekolah, buku rujukan ini bisa dijadikan panduan untuk mendampingi anak-anak belajar membaca.

Silakan temukan buku Mudah Belajar Membaca Metode Segitiga AIU di toko buku Gradien dan toko buku daring.

Foto: unsplash.com