Fonologi, Ubah Bunyi untuk Hadirkan Kemudahan Belajar Membaca

Fonologi, Ubah Bunyi untuk Hadirkan Kemudahan Belajar Membaca

Pengenalan belajar membaca yang baik dan menyenangkan memungkinkan bisa menstimulus anak terus menggemari aktivitas membaca. Harapannya aktivitas ini bisa menciptakan hobi yang positif hingga kelak ia dewasa. Sebaliknya bila salah pendekatan atau terlalu berambisi agar anak ingin cepat bisa membaca, maka memungkinkan anak-anak menjadi tertekan dan beranggapan membaca itu adalah hal yang tidak menyenangkan.

Bagaimana pengenalan belajar yang menyenangkan? Agar tidak membebani anak, gunakan durasi maksimal 12 menit per hari. Rutin dilakukan di waktu yang sama, hingga terbentuk menjadi jadwal dan kebiasaan bagi anak. 12 menit waktu yang akomodatif pada kondisi usia anak yang cenderung cepat bosan jika disuguhkan berlama-lama. Tidak terlalu pendek dan tidak terlalu lama bagi anak. Sebab umumnya, kondisi anak di bawah lima tahun, seperti yang kita ketahui lebih banyak bermain secara fisik dan mudah teralihkan perhatiannya.

Pendekatan Belajar Membaca dengan Ilmu Bunyi (Fonologi)

Cara yang natural memperkenalkan kata dan tulisan untuk anak biasanya menggunakan metode visual atau gambar. Fokus di gambar dan di dekatnya terdapat kata yang mewakili. Harapannya anak bisa menyebutkan dan menghafalkan tulisan/kata yang terdapat dalam lembaran atau poster tersebut.

Sementara agar anak banyak mengenal ujaran dan kosakata baru, mereka dibiasakan diajak mendengarkan, baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Semakin kaya akan kosakata di masa balita, anak punya kecenderungan mudah berkomunikasi. Output nya secara alami anak akan dilatih belajar berbicara. Banyak mendengarkan, berlatih berbicara dan bertutur. Maka ayah dan bunda, banyaklah membagikan cerita dan membacakan dongeng agar “syaraf bahasa” anak berkembang.

Lalu bagaimana dengan cara mengajarkan baca? Nah, untuk belajar membaca bunda perlu memandu anak-anak agar banyak memperlihatkan huruf, suku kata, dan kata. Bunda menyebutkan, anak mengulang. Namun metode klasik seperti itu memungkinkan anak mudah lupa huruf.

Kang Yuswan, lulusan Magister Linguistik dari Universitas Indonesia, coba membagikan metode belajar membaca dalam buku terbarunya “Mudah Belajar Membaca Metode Segitiga AIU”. Buku yang diterbitkan oleh Gradien ini coba mennggunakan rumus segitiga, huruf vokal AIU dengan cara simuktis (sistematis, mudah, dan praktis).

Rumusnya segitiga, AIU. Tiga huruf vokal yang akan diartikulasikan dan asosiasikan dalam rumusan belajar membaca. Kini, belajar membaca manjadi lebih mudah dengan metode yang ditawarkan oleh Yuswan, penulis buku Mudah Belajar Membaca Metodi Segitiga AIU. Saatnya mengulik bunyi untuk melancarkan belajar membaca di tingkatan usia balita.

Ternyata bukan hanya belajar berhitung yang memiliki banyak “jalan”. Belajar membaca dari nol pun punya aneka metode. Tidak perlu khawatir dengan jika anak bunda belum bisa membaca di usia pra sekolah, buku rujukan ini bisa dijadikan panduan untuk mendampingi anak-anak belajar membaca.

Silakan temukan buku Mudah Belajar Membaca Metode Segitiga AIU di toko buku Gradien dan toko buku daring.

Foto: unsplash.com

Tinggalkan komentar