Upgrade Skill Kamu, Ikuti “Develop Your Creative Potential by Writing on Social Media”, Daftarnya Free!

sunday funday writing

Spesial untuk para pembaca di sekitar Cikarang dan Jabodetabek, silakan bergabung jika ingin meng-upgrade kemampuan menulis di media sosial. Bersama empat penulis bestseller, Getar Krisna, Gemala Hanafiah, Megakata, dan Dandy Arifin.

Keempat penulis ini akan mengajak kamu ngobrol seru “Develop Your Creative Potential by Writing on Social Media”.

Acara Free. Kalian cukup registrasi di link bit.ly/booktalkbookandbeyond. Pastikan kalian join, ya!

Catat waktunya, 7 Agustus 2022, pukul 13.00 – 15.00 WIB di Books & Beyond, Mall Cikarang.

Kalian cukup registrasi di link bit.ly/booktalkbookandbeyond. Pastikan kalian join, ya!

Sampai ketemu.

Rahasia Menulis ala Sdavincii: Membaca untuk Hiburan, Menulis Bisa Mengikat Ilmu

sdavincii

Rahasia Menulis ala Sdavincii: Membaca untuk Hiburan, Menulis Bisa Mengikat Ilmu

Sobat buku mungkin tidak asing lagi dengan kata-kata “menulis untuk mengikat ilmu”. Kabarnya tanpa diikat, ilmu akan hilang begitu saja. Dalam bahasa peribahasa Latin kita akan mengingat ini Verba volant, scripta manent. Yang artinya kata-kata lisan mudah dilupakan, tetapi tulisan-tulisan terus diabadikan (diingat).

Nah, urusan mengikat ilmu dengan tulisan ini, inspirasinya didapat saat mondok, Sdavincii membuka cerita alasan ia memilih jalur hobi penulisan. “Kalau kamu tidak terlahir sebagai anak raja atau ulama, maka jadilah penulis,” kisahnya sembari mengingat ucapan gurunya. Di balik qoute yang nampak klasik tersebut, penulis muda ini telah menelurkan tiga karya novel. Ketiganya berjudul Senyawa, Hilang Arah, dan Corona sebagai karya terbarunya. 

Di balik akun Instagram Sdavincii, inilah Safiq. Dalam akun Instagram-nya diikuti hampir 200 ribu pengikut, Safiq rutin mengunggah qoute-qoute seputar cinta, kehilangan, dan urusan perasaan lainnya. Upaya awal berasal dari penyaluran hobinya dalam menulis. 

Bagi yang ingin terpapar inspirasi dan bagaimana proses menulis, bisa menyimak obrolan berbagi bersama Safiq dalam menggali pengalaman menulis yang ditemani pemimpin redaksi Gradien, Tri Prasetyo (TP). Event curhat daring bersama penulis buku ini sudah ditonton 2000an pengunjung saat Live Streaming di Shopee Jakarta Book Fair 2020.

Kegiatan membaca itu hiburan bagi anak-anak pondok pesantren seperti Safiq. Novel dan koran menjadi pelarian Safiq untuk mencari hiburan. Jika ada novel, anak-anak bergantian antri untuk membaca. “Ba’daka,” ucap Safiq. Ba’daka, artinya setelah kamu. 

Aktivitas membaca di luar belajar ilmu agama, ini berlangsung hingga 6 tahun saat mondok. Tidak ada gadget saat mondok. Kegiatan membaca novel menjadi hiburan Safiq. Sementara urusan hobi menulis dulu sempat disalurkan di tembok berupa majalah dinding di pondok pesantrennya. Usai lulus mondok, Safiq menyalurkan hobi menulis di blog dan media sosial. 

Saat awal aktif di media sosial, Safiq belum mengenal dunia penerbitan buku. Ia baru menyadari dari seorang teman bahwa tulisan-tulisannya bisa saja diterbitkan oleh penerbit indie atau mayor. Caranya, seorang penulis bisa menerbitkan karyanya dengan mengirimkan naskahkah ke penerbit atau sebaliknya, penulis yang dihubungi penerbit. Pendek cerita, inilah pertemuan TP dari penerbit Gradien dengan Safiq hingga terbitlah karyanya.

Soal stimulus untuk penulis pemula, Safiq berbagi dengan menetapkan goal awal, misalnya menulis untuk kepuasan diri sendiri, dilanjutkan pada tahapan menulis untuk ditujukan untuk orang lain atau diterbitkan. Lalu tentukan gaya menulisnya, mau mendayu-dayu, puitis, atau lugas. “Untuk menentukan gaya penulisan hanya bisa dilewati dengan banyak membaca. Nah, soal konten dan tema, tentukan pesan yang dekat dengan kehidupan pembaca,” jelas Safiq sembari menekankan pentingnya kebiasaan menulis dalam keseharian.

Soal buku-buku yang menginspirasinya,  Safiq mengaku membaca Setahun Berkisah, Negeri Lima Menara, Garis Waktu, Api Sejarah, 100 Tokoh Dunia, serta buku-buku filsafat Islam. Nah, dukungan menjadi penulis dari keluarga muncul ketika Safiq, sudah membuktikan dengan karya. 

Sementara soal inspirasi tulisan, Safiq mengaku banyak riset kecil dengan bertanya kepada teman-temannya seputar permasalahan pasangan, seperti putuh cinta, ditinggal menikah, hingga ia pun menyimpulkan “di dunia ini lebih banyak yang patah hati”. Itulah bahan-bahan tulisan yang diramu Safiq.

Ingin menjadi penulis seperti Safiq, coba banyakin literasi bacaan dan jadikan menulis sebagai habit. Nah, bagi penikmat bacaan novel romance khususnya ceruk fiksi remaja, silakan kunjungi akun official Penerbit Gradien di Shopee, untuk menemukan karya-karya Sdavincii. 

SIMFONI HUJAN

“Aku layaknya tanah. Sementara ingatan tentangmu serupa hujan. Kadang ia datang dengan derasnya. Lalu, berhenti. Dan, aku sudah terlanjur basah kuyup kedinginan.”

Setiap pertemuan akan selalu berpasangan dengan perpisahan. Di antara keduanya Kita. Membangun kisah dengan saling bergandeng tangan. Tak saling mendahului, apalagi meninggalkan. Terus menjaga harapan-harapan agar tetap hidup. Tak pernah meredup atau bahkan mati ditelan perpisahan.
Tapi aku masih saja percaya. Bahwa harapan-harapan masih tetap menyala, meski pada akhirnya aku dan dia tak lagi berjalan menuju tujuan yang sama. Bersama-sama membangun angan-angan pada awalnya, lalu saling memudarkan ikatan menyisakan segenap luka. Aku harus melepaskannya. Membiarkannya terbang bebas, meninggalkanku sendirian terkubur di antara tumpukan kata-kata.

* * *

Tiflunium merupakan salah satu penulis yang cukup produktif di Tumblr (tiflunium.tumblr.com). Tulisannya seputar cinta, patah hati, dan kehilangan sangat kuat, sehingga tak heran jika tulisannya banyak tersebar dan sering menjadi caption dan qoute yang mewakili gejolak perasaan si penulisnya. Mahasiswa kelahiran Jawa Timur yang sekarang sedang menempuh kuliah di Bogor ini memiliki nama lengkap Tiflun Setianida Firdaus. Ia mulai aktif menulis di tumblr sejak 2015. Buku SIMFONI HUJAN ini merupakan buku pertamanya. Jika di tumblrnya tulisannya acak, maka di buku ini ia meramu dengan kemampuannya menjadi sebuah proses yang seling berkesinambungan dan hadir dengan konsep baru. Tentang Pertemuan, Perjalanan Mengenggam Harapan, dan Tentang Melepaskan menjadi tema besar yang ia usung di buku ini.

Selain di tumblr, Tiflunbisa juga ditemui di Instagram dan Twitter @tiflunsf, serta e-mail: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..”>tiflunium@gmail.com. So, jika kalian pernah jatuh cinta secara diam-diam dan menjalani gemuruh pergolakan batin yang hanya bisa dituangkan dalam tumpukan kata-kata dan belajar membaca tanda-tanda, maka buku ini bisa menjadi salah satu sahabat kalian yang bisa diajak berbagi cerita.